Silence and Validation

Silence and validation, how to connect two quite different things?

Silence can reduce the illusion of progress, but sometimes we need validation to move and make decision.

Validasi membatasi ruang gerak, lalu bagaimana caranya agar bisa bergerak bebas? apakah ujung-ujungnya adalah keberanian dari dalam yang dibentuk melalui “why” hingga menghasilkan GRIT?

Nekat.

Sebab untuk mengambil keputusan butuh keberanian.

Berani itu tidak mudah, realitanya faktor eksternal selama ini sangat mempengaruhi, salah satunya validasi dari orang lain.

Tapi, kalau ujung-ujungnya bergantung ke hal yang ada di luar kendali, bukankah itu tidak selaras dengan alam?

maka dari itu, keberanian itu sebaiknya datang dari dalam, katalisnya adalah…

  1. why
  2. knowledge
  3. experience

Lagi-lagi, welcome to reality, kita makhluk sosial dan dibekali dengan emosi. Itu artinya, tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan diri dari dalam.

karena akan terlihat radikal

Menjadi risk taker perlu kreatifitas dan idealisme tinggi

so, what?

Silence is good for you but sometimes if you need validation then just do it, there is nothing wrong in this life.

Life is art, there is no definite formula. Hidup itu single player game. Kamu ya kamu, aku ya aku.

Bukan untuk menjadi egois yang menabrak etika. Melainkan untuk berani menjalani walaupun berbeda.


Kebingungan di atas adalah pemikiran random saya sebelum tidur. Entah mengapa saya sering overthinking sebelum tidur dengan konteks yang acak.

Lalu, ada apa sebenarnya dengan silence and validation?

Silence berarti kesunyian, dalam konteks ini saya mengartikan bergerak dalam diam. Banyak nasehat yang mengatakan seperti berikut.

  • berjuanglah dalam diam
  • jangan ceritakan masalahmu ke orang lain
  • jangan ceritakan tujuanmu ke orang lain
  • dsb

Tentu, nasehat seperti di atas tidak salah, akan tetapi saya mendapati fakta bahwa validasi merupakan sebuah hal yang secara naluri diinginkan setiap orang. Meskipun diminimalisir, faktanya memang banyak orang yang butuh validasi demi meyakinkan diri untuk bergerak.

Setelah itu, saya dapati seperti ini,

berusahalah untuk berjuang dalam diam, tanpa perlu koar-koar, tanpa harus menceritakan semua tujuan ke orang lain

akan tetapi, bukan berarti tidak boleh bercerita, jika bertemu dengan orang yang tepat, silakan, siapa tau dapat solusi dan kepercayaan diri

tetapi paling tidak, jangan oversharing, jangan ketergantungan

so, balik lagi ke paragraf di atas

so, what?

Silence is good for you but sometimes if you need validation then just do it, there is nothing wrong in this life.

Life is art, there is no definite formula. Hidup itu single player game. Kamu ya kamu, aku ya aku.

Bukan untuk menjadi egois yang menabrak etika. Melainkan untuk berani menjalani walaupun berbeda.

1
2
Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *