Cielah, hari gini masih debatin soal style, ada yang bilang kalau mau kaya harus investasi, ngapain trading tarik-tarik garis, hmmmm
kalau menurut saya nih, menurut saya, semua ga ada yang lebih baik
bayangin kalau kamu cuma ada duit 100rb terus kamu investasi, naik 100% dalam sekian tahun juga ga kerasa
mereka yang trading bisa dapat lebih kok, mereka yang punya style kaya gitu juga pasti karena punya waktu luang
apalagi yang scalping, mereka biasanya adalah orang yang punya banyak waktu luang dan minim kegiatan lain
ga bisa sukses? mas Bekti Sutikna bisa tuh, walaupun ga semua orang bakal bisa kaya dia ya
tapi buat saya pribadi scalping dan trading cocok buat cari cuan di dalam jangka pendek
biar maksimal, ya hasil dari sana disisihin buat investing, gituuu
misal modal saya 10jt ya dan posisi punya banyak waktu luang buat mantau market, saya akan bagi langkah jadi tiga fase
Fase 1:
early stage main cepat (mengorbankan waktu dan tenaga), scalping-day trade
Fase 2
kalau asset terkumpul dan memungkinkan, selanjutnya masuk ke swing (sedikit-cukup) mengorbankan waktu dan tenaga
di sini udah bisa mulai nyambi pekerjaan lain, bahkan trading bisa dijadiin sebagai sampingan aja
Fase 3
kalau porsinya udah jumbo ganti lagi stylenya jadi investing (hampir tidak mengobankan waktu dan tenaga sama sekali)
di saat udah bisa hidup dari investing, kita cari kegiatan lain yang lebih bermakna
setelah itu kita juga akan berpikir soal legacy
ya intinya semua style pasti punya kekurangan masing-masing, cocok tidaknya tergantung profil resiko, tujuan investasi, dan modal masing-masing lah ya