Manchester City Vs Nottingham Forest

Manchester City berhasil menang telak pada pertandingan dini hari tadi melawan tim promosi Nottingham Forest.

Mungkin banyak yang tidak terkejut dengan hasil 6-0 untuk City seperti ini, walaupun Nottingham Forest di pertandingan sebelumnya sempat membuat Arsenal sedikit kesulitan.

Terlepas dari berapa hasil skor yang dicetak, saya justru lebih tertarik untuk mengulas pertandingan ini. Selain itu penasaran ketika melihat formasi di atas kerta 4-4-3 dengan Alvarez dan Haaland bermain bersama.

Mungkin saya tidak akan selalu mengulas setiap pertandingan, akan tetapi ketika saya menonton dan menarik untuk diulas akan saya ulas. Artikel kali ini juga berisi sedikit pemikiran yang ingin saya sampaikan kepada penikmat sepak bola yang benar-benar ingin menikmati sepak bola, khususnya juga dari segi taktikal.

Jalannya Pertandingan

Sebelum menuju ke taktikal, berikut adalah informasi terkait jalannya pertandingan melalui statistik.

Manchester CityTeam StatsNottingham Forest
6Goal0
17Total shoots8
9Shoots on target1
75%Possession25%
785Total passing251
92%Passing accuracy74%
9Foul7
0Yellow card1
0Red card0
2Offside2
10Corner1

Selain statistik di atas, ada 3 peluang yang menurut saya bisa menjadi gol tetapi tidak terjadi.

  • Gol stones dianulir di babak pertama (offside)
  • Tendangan Alvarez mengenaik tiang di babak pertama.
  • Mahrez shoot tinggal 1 Vs 1 dengan kiper tetapi bola masih melenceng.

Highlights

Susunan Pemain

Info penempatan pemain yang diberikan dari broadcaster dan Google dengan yang terlihat sebenarnya berbeda.

Saat saya melihat susuan formasi yang ditampilkan dari broadcaster dan Google mereka menempatkan Alvarez si sayap kanan.

Tetapi saat pertandingan berjalan formasinya tidak seperti di atas, melainkan seperti berikut.

Erling Haaland dan Alvarez

Apa yang dilakukan Pep kali ini menarik. Tidak seperti di pertandingan sebelumnya ketika ia menurunkan Haaland dan Alvarez bersamaan tetapi menempatkan Alvarez sebagai winger.

Kali ini ia menempatkan Alvarez di posisi no 10 (inside foward), tepat di belakang Haaland di atas kertas, mengingat posisi Alvarez sebenarnya di ujung tombak sebagai no 9.

Akan tetapi, Pep melihat potensi Alvarez yang lincah dan memiliki visi luar biasa, maka di match ini Alvarez di berikan space untuk bisa bergerak lebih bebas. Dari segi offensive Alvarez kerap kali membayangi Haaland, dia bergerak sangat fluid dari belakang Haaland, samping hingga depan.

Mungkin ini akan terlihat seperti peran free role yang biasa diterapkan pelatih Bayern Munchen kepada Muller, akan tetapi penempatan posisinya lebih detail. Seperti ini gambaran Alvarez saat offensive di belakang Haaland.

Offensive (Alvarez)

Terbukti, taktik Pep kali ini berhasil, sebab Alvarez dapat memberikan kontribusi dengan passing dan penempatan posisi yang dia buat. Terutama pada gol ke dua.

Kebebasan peran yang diberikan kepada Alvarez dimanfaatkan dengan baik pada pertandingan kali ini. Dia berhasil mengobrak ngabrik struktur defend lawan.


Sementara untuk defensive khususnya di babak ke dua terlihat cukup mencolok dan unik. Haaland yang berposisi nomor 9 murni saat offensive justru berada di posisi nomor 10. Sementara Alvarez yang akan melakukan pressing pertama kali.

Defensive (Haaland & Alvarez)

Mengapa demikian? saya sebenarnya tidak benar-benar tahu. Akan tetapi prediksi saya Pep menerapkan hal ini karena Alvarez cukup lincah. Sementara Haaland yang mempunyai postur tinggi besar bisa melakukan cover ketika bola dari lawan di longball ke lini ke dua.

Mungkin Pep juga berpikir dan saya berandai-andai jika lawan memanfaat ruang dari sayap dan melakukan crossing ke area kotak penalti, Haaland bisa cover ke belakang dengan lebih cepat karena penempatan posisinya yang tidak berada di ujung tombak sebagai presser.

Bayangkan jika Alvarez yang berada di lini ke dua dan Haaland yang menjadi ujung tombak pressing. Maka ketika lawan berhasil memanfaatkan space melalui bola atas maka Haaland yang punya postur tinggi besar tidak bisa membantu pertahanan dengan cepat.

Wingback Kiri

Perubahan yang terlihat di pertandingan kali ini selain dari peran Alvarez adalah peran wingback kiri. Di babak pertama Cancelo dan Sergio Gomez yang menggantikan Cancelo di babak ke dua kali ini memiliki peran yang sama.

Di pertandingan sebelum-sebelumnya, Pep menggunakan taktik inverted wingback dengan menempatkan kedua wingbacknya lebih ke tengah. Tetapi kali ini hanya Walker yang digeser ke tengah, sementara wingback kiri ikut membantu serangan dengan melakukan rotasi dari sidelane dan half space, crossing, hingga shooting (Cancelo sebagai wingback kiri mencetak gol di pertandingan kali ini).

Beberapa Match sebelumnya (setelah kehilangan Zhincenko, lalu Ake & Laporte cedera, sementara Sergio Gomez baru didatangkan.


Match Vs Nottingham Forest

Di atas adalah perbandingan peran dan posisi wingback kiri antara di beberapa match sebelumnya. Mungkin Pep melakukan hal tersebut karena tidak berani mengambil resiko, sebab City baru mendatangkan Sergio Gomez beberapa waktu lalu dan stok bek City yang menipis (Ake & Laporte cedera).

Karena ketika wingback dipaksa ikut menyerang mereka akan lebih banyak bergerak dan punya chance lebih besar untuk dilanggar lawan. Selain itu ketika pemain out of possesion juga memperbesar chance untuk pemain tersebut melakukan tactical foul (berpotensi terkena kartu).

Belum lagi ketika ada pemain yang kurang perform, tentu hal tersebut akan merepotkan Pep.

Peran Ederson

Peran seorang kiper memang tidak terlalu disorot, terlebih ketika tim tersebut bermain dengan possesion. Sebab lawan akan jarang mendapatkan bola untuk melakukan shooting, sementara ketika lawan mendapatkan space (biasanya dari counter-attack) maupun crossing maka bola bola yang datang ke arah gawang adalah bola yang sulit diantisipasi oleh kiper.

Kali ini Ederson juga bermain cukup bagus.

  • Beberapa kali ke luar dari sarang sesuai dengan atributnya yaitu sweeper.
  • Punya visi ketika memegang bola, ketika bola perlu disirkulasikan dengan cepat dia lakukan, ketika harusnya melakukan delay, tempo, dan menarik lawan dia juga melakukan di momen yang tepat.
  • Akurasi bagus.
  • Ketenangan luar biasa.
  • Mempunyai jiwa leadership di lini belakang. Saya kerap kali melihat Ederson memberikan arahan kepada para pemain belakang City khususnya terkait penempatan posisi.

Khusus untuk timing, tidak ada indikatornya. Ederson melakukan itu dengan baik. Ingat, kapan dia harus passing pendek, long pass, delay bola, switch ball, penempatan posisi saat akan menerima bola, keluar dari sarang, dll juga bagian dari kualitas kiper.

Hal-hal seperti di atas tentu tidak akan terlihat oleh orang pada umumnya, sebab apa yang dilakukan Ederson adalah tindakan tanpa bola dan tidak memberikan kontribusi secara langsung terhadap gol yang dicetak.

Tetapi, sebagai kiper dengan atribut ball playing, tentu dia sangat cocok dengan taktik yang diingkan Pep.

Kalau sudut pandang orang yang melihat pemain sepak bola berdasarkan posisi, bukan peran ke dalam taktik, Ederson gak akan kesorot. Tapi kalau melihat bagus tidak pemain sepak bola berdasarkan peran ke dalam taktik, Ederson one of the best goal keeper untuk taktik yang diinginkan Pep.


Baca juga: Manchester City Vs Real Madrid

Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *